Pertanyaan:
Assalamu’alaikum wr wb
Saya mau bertanya, saya ingin melakukan
taaruf tetapi saya tidak tahu caranya dan dari keluarga maupun saudara
juga tidak mengerti ta’aruf. Bagaimana solusinya?
Jawaban :
Wa alaikumus salam wa rahmatullah
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Alhamdulillah kamu sudah mempunyai niat yang baik dalam menjemput jodohmu.
Proses menuju pernikahan yang sesuai syariat mulai dari ta’aruf berlanjut ke khitbah kemudian akad. Berikut hal yang sebiaknya kamu lakukan untuk memulai ta’aruf
Proses menuju pernikahan yang sesuai syariat mulai dari ta’aruf berlanjut ke khitbah kemudian akad. Berikut hal yang sebiaknya kamu lakukan untuk memulai ta’aruf
1. Perbanyak pengetahuan kamu tentang ta’aruf, tentang bagaimana proses menuju pernikahan yang sesuai syari’at.
Simak ulasan-ulasan kita tentang persiapan ta’aruf:
Simak ulasan-ulasan kita tentang persiapan ta’aruf:
7 Alasan Kenapa Kamu Harus Ta’aruf Mulai Saat Ini
Bukan hal mudah untuk menemukan cinta
sejati. Bahkan saat kamu jatuh cinta berkali-kali pada orang yang
berbeda, belum tentu kamu dapat menemukan cinta sejati yang kamu
impikan. Beberapa orang tak pernah putus asa untuk mencari cinta sejati,
namun beberapa orang juga pasrah dan menyerahkan masalah percintaan
mereka pada Tuhan. Penyerahan pada Tuhan ini bagi umat Islam mengenalnya
dengan istilah Ta’aruf. Jadi, ini alasan kenapa kamu harus Ta’aruf
mulai saat ini, ketimbang kamu lelah mengejar cinta sejatimu kian
kemari.
1. Melakukan Ta’aruf Membuat Hubunganmu Lebih Jelas
Jika kamu memutuskan melakukan Ta’aruf, maka kamu harus siap dengan
sebuah hubungan yang jelas, dan yakinkan dirimu dan calon pasangan
Ta’aruf mu bahwa kalian siap untuk berumah tangga. Selain itu kamu perlu
tahu bahwa Ta’aruf bukanlah hubungan yang main-main, karena proses ini
akan melibatkan orang-orang yang penting dalam hidupmu dan lingkunganmu,
seperti Orang tua, guru spiritualmu, dan lain-lain yang dekat denganmu.
2. Terhindar dari PHP dan Gombalan Lainnya
Kebahagiaan dari melakukan Ta’aruf
adalah terhindar dari PHP. Jadi kamu nggak bakalan lagi di-PHPin sama
pacarmu. Karena dengan melakukan Ta’aruf hubunganmu semakin jelas,
sebagai imbasnya kamu harus tegas dan memastikan bahwa kamu siap dengan
perjodohan islami yang memang menghindarkanmu dari rayuan-rayuan manis.
3. Ta’aruf adalah Sebuah Proses dan Tidak Semuanya Sukses
Kita tahu bahwa Ta’aruf adalah sebuah
usaha yang dilakukan, dengan memegang prinsip islami yang aman dan
sesuai syariat. Tapi jangan terlalu percaya diri, karena tidak semua
proses Ta’aruf berjalan dengan lancar dan berhasil. Hanya saja, proses
Ta’aruf ini tidak berlangsung lama, jadi jikalau pun kamu gagal ditengah
jalan, maka sakitnya tidak akan membuatmu galau merana siang dan malam.
Berbeda dengan proses pacaran yang biasanya lebih intens dan akan
meninggalkan luka mendalam jika kamu putus dan tak mampu melanjutkan
hubungan.
4. Ta’aruf Berpegang Pada Kepercayaan dan Kejujuran
Kalau kamu pacaran, mungkin sekali kamu
akan saling menutupi kekurangan masing-masing, dan hanya memperlihatkan
sisi baik dari dirimu saja. Tapi saat kamu memutuskan untuk melakukan
Ta’aruf, kamu harus saling jujur dan tidak berbohong akan apapun, karena
tujuan kalian sudah jelas dan untuk menikah. Sehingga jangan sampai ada
salah satu pihak yang kecewa. Jadi, jagalah kepercayaan dan saling
jujur jika menjalani Ta’aruf.
5. Siap Ta’aruf Dengan Tipe Pasangan Idealmu
Mungkin terdengar unik jika kamu
menuliskan seperti apa kriteria pasangan idamanmu. Tapi proses Ta’aruf
yang dijalani biasanya adalah dengan menggunakan pengajuan proposal.
Dengan proposal ini kamu bisa menuliskan seperti apa kriteria pasangan
yang kamu inginkan. Tak ada larangan kriteria seperti apa yang kamu
inginkan, hanya saja kamu harus bisa menuliskan kriteria pasangan yang
kamu inginkan secara logis dan realistis.
6. Ta’aruf Itu Biasanya Rahasia, Jadi Akan Aman Bagi Kalian Yang Jaim
Ta’aruf adalah proses yang Islami,
tetapi tak jarang pelaku Ta’aruf juga merahasiakan apa yang mereka
lakukan. Dan membuat teman lain kaget saat mengetahui bahwa ada undangan
pernikahan datang. Seolah ingin memberikan kejutan bagi orang lain,
tetapi kebanyakan Ta’aruf memang dirahasiakan dan baru disebarkan
beritanya jika memang sudah berhasil dan sudah menentukan tanggal
pernikahan. Bukan maksudnya menutupi, tetapi hanya menjaga agar Ta’aruf
bisa dilakukan dengan lebih focus dan sakral.
7. Percaya Bahwa Tuhan Telah Menyiapkan Jodoh Terbaik Buatmu
Ta’aruf bukanlah cara terakhir yang bisa
kamu lakukan, melainkan salah satu cara untuk memasrahkan dirimu pada
kuasa Sang Pencipta. Karena pada dsarnay berpasrah diri membutuhkan
keyakinan dan kepercayaan yang kuat, percaya dan yakin bahwa Tuhan telah
menyiapkan seorang jodoh yang tepat untukmu. Jadi setelah lama sendiri,
gagal, atau tersakiti, dan akhirnya kamu memutuskan untuk Ta’aruf, maka
yakinlah jodoh terbaikmu akan datang.
Yuk Lebih Paham Arti Ta’aruf dan Bedanya Dengan Pacaran
Beberapa hal itu sangat penting kita
ketahui sebab jangan sampai kita hanya ikut- ikutan, padahal untuk
menjalaninya perlu pemahaman yang matang agar proses taaruf nya lancar
dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Baiklah, berikut 5 ulasannya untuk pemahaman tentang ta’aruf.
1. Ta’aruf Landasannya Jelas, Yaitu Firman Allah.
Dalam Firman Allah SW (yang artinya),
“Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang
pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu)…” (Q.S. Al Hujurat: 13)
Dalam ayat ini mengandung makna bahwa,
tujuan dari semua ciptaan Allah ialah untuk saling mengenal satu sama
lain. sedangkan arti ta’aruf disini adalah berkenalan. Siapapun yang
akan kita kenal, dapat disebut dengan ta’aruf. Ta’aruf dianjurkan
didalam islam, apalagi untuk mempererat tali persaudaraan sesama muslim.
Namun, untuk taaruf lawan jenis mempunyai batasan yang diatur oleh
syariat islam. seperti tidak bolehnya bercampurnya laki- laki dengan
perempuan, begitu pula sebaliknya.
Bagaimana dengan pacaran? ada landasan? apakah ada di al quran dan hadist? Jawabnya tentu tidak. Disinilah letak bedahnya.
Bisa disimpulkan, ta’aruf ialah proses perkenalan antara laki- laki dan perempuan untuk melihat kecocokan dan menempuh jalinan silaturrahmi yang sakral dan itu adalah menikah.
2. Pacaran dan Ta’aruf Jauh Berbeda
Perbedaan sebenarnya antara ta’aruf
dengan pacaran adalah dari segi tujuan dan manfaat. Pacaran tujuannya
tidak begitu jelas dan lebih banyak mudharatnya karena nafsu lebih
dominan disana. Sedangkan Ta’aruf jelas sekali tujuannya yaitu
untuk mengenal lebih jauh calon pasangan yang nanti diharapkan menjadi
pasangan hidup tempat berbagi cinta kasih yang halal.
3. Ta’aruf Mempunyai Rambu-rambu
Dalam melaksanakan ta’aruf ada rambu- rambu jangan sampai kita melanggarnya, diantaranya sebagai berikut:
- Hendaklah kaum mukminin dan mukminat menjaga pandangan dan kemaluannya.
- Kaum perempuan hendaklah jangan melembutkan suaranya, sebab itu akan mengundang syahwat pada laki- laki.
- Setiap pembicaraan hendaklah membicarakan yang bermanfaat, jangan sampai membicarakan hal- hal mengundang syahwat diantara laki- laki dan perempuan.
Bagaimana dengan pacaran? tentu rambu-rambu itu tidak ada yang mengatur secara tegas seperti halnya ta’aruf yang diatur dalam al quran dan hadist. Aturan main dalam pacaran tergantung dari si pasangan tersebut, mereka sendiri yang membuat aturan disesuaikan dengan maunya mereka. Ini sangat berbahaya.
4. Proses Ta’aruf Sangat Mudah
Setelah mengetahui apa itu ta’aruf,
selanjutnya kita harus melalui beberapa proses atau tahapan dalam
melaksanakan ta’aruf. Adapun proses nya sebagai berikut :
Yang pertama yaitu
Ta’aruf harus dilakukan di saat kita sudah siap menikah, karena jika
melakukan ta’aruf terlalu lama. tidak menutup kemungkinan akan membuat
kedua belah pihak terzholimi yang disebabkan terlalu lama menunggu.
Yang kedua adalah
Ta’aruf harus dilakukan dengan penuh keyakinan dan niat meraih ridho
Allah, jangan sampai ragu-ragu sebab apabila ragu-ragu hanya akan
menghambat proses Ta’aruf.
Kemudian yang ketiga adalah
Ta’aruf harus di bantu baik dari murabbi, orang tua, saudara dan teman.
karena untuk mendapatkan calon selain mencari sendiri, namun kita juga
harus di bantu, baik bantuan penunjuk arah, bantuan saran dan
sebagainya.
Simak ulasan mengenai “Tantangan 7 Minggu Sukses Ta’aruf? Berani Coba?”
Tak perlu berlama-lama melakukan
Ta’aruf, bahkan menurut beberapa pengalaman teman yang sudah Ta’aruf,
cukup 10 minggu saja menjalani segala tahapan dan prosesi Ta’aruf sampai
ke jenjang pernikahan. Berani coba?
Minggu 1: Proses Saling Tukar Menukar Biodata
Proses Ta’aruf diawali denagn saling
menukar biodata, dan ini tidak dilakukan secara langsung oleh pasangan
Ta’aruf. Melainkan oleh perantara yang telah ditunjuk. Dan biasanya
prosesi ini dilakukan secara diam-diam, karena ada kerahasiaan yang
dianut dalam melakukan Ta’aruf. Sepertihalnya hadist nabi yang berbunyi
“Rahasiakanlah Pinangan(lamaran), dan umumkanlah pernikahan.” Jadi
jangan heran kalua ada teman atau kerabatmu yang tida-tiba menikah tanpa
kamu sangka-sangka bahwa mereka berpacaran sebelumnya, karena mungkin
saja mereka ber-Ta’aruf.
Minggu 2: Proses Saling Memberikan Informasi dan Pertanyaan
Hal ini umum dilakukan, untuk menggali
informasi sebanyak mungkin dari kedua belah pihak. Jadi melalui
perantara, baik si pria atau wanita akan menanyakan lebih dalam mengenai
dirinya. Hal ini dilakukan untuk saling mengenal lebih dalam lagi
sebelum akhirnya mantap dan memutuskan untuk menikah.
Minggu 3: Saatnya istikharah dulu ya
Pada minggu ke tiga ini, pasangan
Ta’aruf bisa melakukan istikharah, memikirkan kembali proses yang telah
kamu dan pasangan Ta’aruf mu selama dua minggu terakhir. Pada tahap ini
kalian bisa memutuskan berhenti jika memang tidak cocok, atau semakin
mantap dan melanjutkan Ta’aruf ke tahap selanjutnya. Gali informasi
sebanyak mungkin, informasi itu bisa kamu dapat dari teman, sahabat,
kerabat, atau mungkin keluarga pasangan Ta’aruf mu.
Minggu 4: Bertemu dengan keluarga satu sama lain
Setelah melalui tiga minggu proses
Ta’aruf, kalian bisa bertemu keluarga pasangan Ta’aruf masing-masing,
karena kembali lagi, proses Ta’aruf ini adalah proses pra nikah yang
serius, jadi mengenal keluarga satu sama lain adalah hal yang sangat
penting untuk dilakukan. Dan kunjungan keluarga ini bisa dilakukan oleh
si pria terlebih dahulu yang datang bersilaturahmi ke tempat keluarga
wanita, dan begitu juga sebaliknya. Tapi tidak perlu beramai-ramai
dahulu, karena ini adalah proses perkenalan ya, bukan lamaran. Momen
perkenalan keluarga ini akan menjadi moment yang penting, karena
keluarga akan saling mengenal dan dari situlah akan muncu kecocokan yang
sesungguhnya atau tidak. Jika memang kedua keluarga telah saling cocok,
maka proses Ta’aruf bisa berlanjut lagi.
Minggu 5: Saatnya Khitbah atau Lamaran
Setelah kedua keluarga sudah menyalakan
lampu hijau, maka inilah saatnya untuk melamar. Minggu pertama di bulan
selanjutnya, menjadi minggu yang sangat menyenangkan dan penuh
kebahagiaan, karena si pria akan mengkhitbah si wanita.
Minggu 6: Nggak Nyangka Ini Sudah Saatnya Persiapan Pernikahan
Siapa yang menyangka bahwa di minggu ke
enam kamu sudah mulai mempersiapkan pernikahanmu. Tidak perlu bingung
dan merasa mendadak, bukankah di awal memulai proses Ta’aruf kamu sudah
mantap dan yakin untuk menikah, maka diyakini persiapan mental,
psikologis, dan keuangan juga sudah menyertaimu. Maka tak perlu menunggu
lama untuk mempersiapkan pernikahan. Beberapa koneksi dan relasi yang
bisa membantumu mempersiapkan proses pernikahan sudah dihubungi
jauh-jauh hari, bahkan sebelum acara Ta’aruf pun pasti siap membantu
mensukseskan pernikahanmu.
Minggu 7: Hari Pernikahan
Minggu ke tujuh, angka yang sempurna dan
memiliki arti mendalam dalam agama Islam. Di minggu ini kamu siap
menikah dan melepaskan masa lajangmu. Ta’aruf yang dijalani tak lebih
dari dua bulan ini memberikan makna yang besar bagi siapapun yang
menjalaninya. Karena kuasa Tuhan tidak terbatas, Dia telah memilihkan
jodoh terbaiknya untukmu di minggu ke tujuh.
Dalam menjalani ta’aruf tetap menjaga
etika, jangan sampai terburu-buru menjatuhkan cinta, karena ta’aruf
sudah berperean mengantarkan kita kepada pilihan yang terbaik.
Dalam Ta’aruf hendahklah memperhatikan poin- poin sebagai berikut :
- Tentang budaya keluarga.
- Rencana masa depan.
- Visi hidup dari pasangan.
Setelah mengetahui beberapa poin itu,
barulah anda mempertimbangkan. Apakah maju ke jenjang pernikahan?, atau
mundur mencari kesempatan lain.
Sekarang bagaimana dengan pacaran?. Coba
perhatikan, orang pacaran itu tujuannya tidak jelas, masing
mengambang-ngambang. Mau nikah tapi mikir-mikir, maju mundur maju
mundur, ujungnya tidak tahu. Jadi mau bagaimana merancang prosesnya,
prosesnya tidak jelas.
5. Ta’aruf Menjaga Ridho Allah
Peran ta’aruf dalam mencari jodoh
sangatlah bermanfaat dan berada di jalan yang benar, sangat dianjurkan,
pada akhir nya tidak mengecewakan kedua belah pihak, insya Allah meraih
ridho Allah.
Dalam prosesi ta’aruf kaum wanita sangat
dihormati dan diistimewakan, begitu pula kaum laki- laki akan lebih
mudah menjaga nafsunya sehingga tidak sampai menodai dirinya dan kaum
wanita yang sudah lama menjaga kehormatannya.
Dalam berbicarapun kedua belah pihak sangat menjaga kehormatan dan
syahwat sebagaimana dalam perkataan Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dalam
Asy-Syarhul Mumti’ (130-129/5 cetakan Darul Atsar): “Bolehnya berbicara
dengan calon istri yang dilamar wajib dibatasi dengan syarat tidak
membangkitkan syahwat atau tanpa disertai dengan menikmati percakapan
tersebut. Jika hal itu terjadi maka hukumnya haram, karena setiap orang
wajib menghindar dan menjauh dari fitnah.”Bagaimana dengan pacaran?Pantaslah Ta’aruf menjadi jalan hidup kita dalam meraih ridho Allah untuk mencari pasangan hidup.
sepertinya hal ini tidak harus diperjelas lagi. Jelas sekali bahwa ridho Allah selalu datang sesuai dengan cara yang telah Dia ajarkan.
2. Perbaiki diri. Karena dalam menjemput
jodoh, fokus kita sebaiknya pada diri kita, karena jodohmu cerminan
dirimu, dan juga fokuslah pada bagaimana proses yang baik, yang sesuai
syari’at. Seringkali banyak yang salah, karena lebih terfokus pada
“siapa jodohnya”.
Simak ulasan kita berikut ini,
Simak ulasan kita berikut ini,
4 Hal Positif Dari Kensendirian Saat Menanti Imam Yang Tepat
Selama menanti imam yang pas, sebaik nya
kamu manfaatkan waktu penantian dengan hal-hal yang bermanfaat. Gunakan
kesempatan ini untuk memantaskan diri, jangan cemas dan khawatir.
Penantian ini adalah kesempatan kamu untuk menjadi muslimah yang lebih
baik. Berikut ini beberapa hal yang bermanfaat dalam penantian kamu.
1. Meningkatkan kemampuan diri
Saat kamu sudah menikah, kamu akan
menghadapi hal yang belum pernah kamu lakukan, bahkan belum kamu alami.
Oleh karena itu, pada saat penantian inilah kamu harus meningkatkan
kemampuan. Kemampuan yang bagaimana? Pastinya kemampuan dalam menjaga iman dan taqwa.
2. Berbakti kepada orangtua sepenuhnya
Ketika kamu sudah menikah, kamu
mempunyai kewajiban terhadap suami. Gunakan kesempatan ini untuk
berbakti kepada orantua sebaik mungkin, karena setelah menikah seorang
istri adalah milik suaminya dan segala urusan apapun perlu izin dari
nya. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Maukah aku beritahukan kepadamu dosa besar yang paling besar?” – Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tiga kali–. Kami (para Shahabat) menjawab, “Tentu, wahai Rasûlullâh.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyekutukan Allâh dan durhaka kepada kedua orang tua.”
Oleh karena itu, gunakan waktu
penantian untuk berbakti kepada orantua, sambil menanti imam yang
menuntun kepada bahtera rumah tangga.
3. Mengamati dan mempelajari tentang pernikahan
Dalam bahtera rumah tangga. Kamu akan
menghadapi berbagai macam masalah, bermacam-macam konflik rumah tangga.
Untuk itu banyak-banyaklah mempelajari tentang pernikahan, agar kamu
nantinya mampu menghadapi masalah dan bisa mencari solusi dengan baik
tanpa menyakiti dirimu dan suami kamu. Sehingga kamu menjadi sandaran
hati di saat suami kamu sedih dan tempat bertumpuh saat dia lelah.
4. Perbanyak berdoa untuk sesama muslim
Dari Ummu Darda’ dan Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (muslim lainnya) yang tidak berada di hadapannya akan dikabulkan oleh Allah. Di atas kepala orang muslim yang berdoa tersebut terdapat seorang malaikat yang ditugasi menjaganya. Setiap kali orang muslim itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, niscaya malaikat yang menjaganya berkata, “Amin (semoga Allah mengabulkan) dan bagimu hal yang serupa.” (HR. Muslim)
Sangat jelas dari hadits di atas,
bahwasanya selama kamu mendoakan sesama muslim, itu artinya kamu
mendoakan kamu sendiri. sangat luar biasa penantian ini, di saat kamu
berdoa memohon jodoh kepada Allah, kamu juga dapat mendoakan sesama umat
islam.
Jadi sebelum jodoh di pertemukan oleh
Allah dalam pernikahan. Gunakan kesendirian ini untuk melakukan hal-hal
yang positif. Tingkatkan kemampuan diri, berbaktilah kepada ibu/bapak
dan berbuat baik kepada orang sekitar. Terus berbuat positif untuk diri
sendiri maupun sesama muslim.
3. Mulailah membuka diri, perluas
pergaulanmu di lingkungan yang baik, karena jodoh yang baik pasti ada di
tempat-tempat yang baik kan, dan tidak ada salahnya kamu minta bantu
orang terdekatmu, seperti orang tua, kerabat, guru, ataupun sahabatmu,
beritahu mereka keinginanmu untuk segera menikah, ingin menempuhnya
dengan jalur ta’aruf, serta beritahu pula kriteria calon suami/istri
yang kamu inginkan.
Mau Jodohnya Didekatkan? Kamu Harus Coba 14 Cara Ini!
Tentunya dalam mencari jodoh kita semua
berharap agar dipermudah dan sesuai dengan yang kita inginkan, untuk itu
berikut ulasan agar kita didekatkan dengan jodoh kita.
1. Taubati segala dosa
Bagaimana bisa satu waktu kamu menghiba pada-Nya, tapi di waktu lain kamu barengi dengan aktifitas yg mendurhakai-Nya? Rasanya tak pantas jika kebaikan kita barengi dengan maksiat yang mengakibatkan doa susah untuk dikabulkan
2. Siapkan ilmunya
Pingin naik haji, pelajari manasik haji.
Pingin nikah, pelajari ilmunya. Tuhan akan mengabulkan hamba yang
pantas menerima. Tak mungkin Allah kasih kalau kita tidak mempersiapkan
semuanya terlebih dahulu.
3. Menjemput.
Bukan nunggu ilmu, tapi cari ilmu. Bukan
nunggu rezeki, tapi jemput rezeki. Jodoh juga gitu. Bukan nunggu jodoh,
tapi jemput jodoh. BETUL?
Simak ulasan mengenai “5 Hal yang Wajib Dilakukan Ketika Masa Ta’aruf”
Dalam Islam memang tidak mengenal
istilah pacaran, karena yang dikenal zaman sekarang adalah pacaran yang
lebih banyak mengundang pada hal-hal negatif. Sedangkan dampak
positifnya sangat minim sekali. Bahkan bisa jadi tidak ada sama sekali.
Itu sangat bertentangan dengan apa yang menjadi ajaran Islam.
Selama menjalani masa ta’aruf setiap
pasangan berbeda-beda. Ada yang singkat hanya dalam beberapa hari
langsung pelaksanaan akad dan ada yang hanya beberapa bulan saja baru
akad. Semua bergantung pada mereka yang menjalankan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi setiap pasangan dalam menjalani masa ta’aruf, yaitu diantaranya:
1. Menjaga Hati
Menjaga hati. Artinya, antara satu
dengan yang lainnya harus saling menjaga perasaan jangan sampai terlalu
dalam dan sulit lepas. Siapkanlah perasaan itu hanya kepada pasangan
halal kamu.
2. Senantiasa Meminta Ridho Allah
Banyak berdoa memohon ridho Allah SWT,
ridho nabi-Nya, sebagai pemimpin kita, serta rido para penghuni langit
dan bumi. Dengan begitu perjalanan cintanya akan berjalan lancar seiring
dengan ridhoNya dan makhlukNya, tanpa terkecuali. Kemudian berdoa
meminta petunjuk untuk cinta. Jika memang si dia adalah orang yang
dipilih untuk menjadi teman sepanjang usia sampai bertemu kembali di
akhirat, agar dibukakan jalan terbaik untuk itu. Namun, jika mereka
bukan jodoh yang telah ditulis di lauhil mahfudz sebaiknya segera
dipisahkan tanpa harus ada yang terluka.
3. Tawakkal Kepada Allah
Tawakkal atas segala yang sedang terjadi
dan yang akan terjadi. Dengan menyerahkan semua kelemahan kepada Allah
SWT serta memasrahkan segala hal yang dijalani kepadaNya semata. Apapun
yang menjadi konsekuensi nantinya agar bisa diterima dengan penuh
kelapangan. Jika masih bisa berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi
berarti hanya meningkatkan rasa syukur. Namun, jika harus berhenti di
tengah perjalanan, agar bisa lebih bersabar terhadap takdir.
4. Istiqomah dengan Niat Baik
Ini yang terakhir adalah
mengistiqamahkan niat baik. Karena niat yang akan menguatkan cinta dan
mengutuhkan cinta hingga tepat pada titik waktu akad digelar dan sampai
selamanya. Jika niat sudah lemah atau mungkin tidak ada, maka itu sudah
alamat cinta tidak akan terwujud menjadi ikatan yang halal. Niat yang
kuat mampu mengalahkan kendala cinta, sebesar apapun itu. Tapi harus
niat baik, lho.
Alhasil, aktifitas yang dilakukan pada
masa-masa ta’aruf merupakan sebuah penentu apakah ta’aruf yang dijalani
masih layak untuk dipertahankan pada jenjang yang lebih tinggi atau
tidak? Karena Islam sangat menghargai wanita sebagai makhluk-Nya yang
lemah, namun dijunjung tinggi harkat dan martabatnya. Islam tidak
bermaksud untuk mempersulit, namun ini demi kebaikan dan kebahagiaan
bersama.
4. Jodohmu cermin dirimu.
Saat kau damba jodoh yang mulia, maka
jangan menghinakan diri dengan perbuatan yang tak pantas dilakukan orang
yang mulia. Jodoh yang baik dijemput dengan cara yang baik dan tak
perlu dengan pacaran untuk menjemputnya.
5. Bermunajatlah pada-Nya
“Rabbii laa tadzarnii fardan..” (Tuhan,
jangan biarkan aku sendiri). Kalo gak ngadu ke Tuhan, mau ke sapa lagi?
Bukankah Allah tempat satu-satunya untuk mengadu? Tenang, Allah tak akan
tega melihatmu sendirian melulu.
Rasulullah berkata, Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan; Doa orang teraniaya, doa musafir, dan doa orang tua pada anaknya. Nah jadi do’a yang paling ajib sudah tertera, tinggal pilih mau do’a yang mana?
6. Doain temanmu
Doa muslim untuk saudaranya yang
dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya, adalah doa yang
akan dikabulkan Tuhan. Jangan jadi manusia yang pelit yang tak mau
mendoakan saudaranya yang lain karena do’a adalah pemberian yang paling
ringan karena tak perlu mengeluarkan uang untuk melakukannya tetapi
berat jika ditimbang sebagai amal.
7. Luruskan niat
Nikah bukan hanya untuk meraih bahagia
dunia, tapi lebih dari itu. Pernikahan muslim adalah ibadah yang mulia.
Segala yang dilakukan setelah menikah bernilai ibadah, kecuali perbuatan
yang jelas maksiyat loh yah.
Simak ulasan “6 Manfaat Baik Menikah di Usia Muda Daripada Kamu Pacaran Gak Jelas”
Menikah adalah sebuah perintah suci yang
wajib dilakukan, terlebih jika memang kita memiliki kemampuan dan
kesiapan dalam hal mental dan juga finansial. Karena jelas, menikah
bukan hanya sebuah pengikatan dua orang untuk menjalani hidup bersama,
melainkan bagaimana mereka dapat menjalani kehidupan sebagai keluarga
secara baik dan tentunya sesuai dengan ajaran agama masing-masing
pasangan.
Karena itu, banyak pasangan menunggu
mereka mapan secara finansial dan mental sebelum mereka memutuskan untuk
menikah, namun tak jarang juga banyak pasangan di usia muda yang
memutuskan untuk menikah, terlebih jika mereka memang sudah siap dan
mampu. Dan perlu kalian ketahui bahwa ada banyak manfaat yang bisa
didapatkan dengan menikah di usia muda loh guys.
1. Lebih Terjaga dari Godaan Dosa
Kita tahu bahwa berpacaran sangat riskan
dengan godaan yang menjurus pada dosa dan maksiat, terlebih jika
pasangan muda yang penuh gelora itu tidak bisa menahan diri dan hawa
nafsu mereka, maka sudahlah pacaran menjadi satu dosa yang akan
menjerumuskan mereka.
Sebagaimana sabda Rasulullah tersebut,
menikah di usia muda itu lebih membantu untuk menundukkan pandangan dan
juga akan lebih mudah memelihara kemaluan.
Maka seorang yang menikah di usia muda lebih terjaga dari dosa, mulai dari zina mata, zina hati, maupun zina tangan.
2. Menikah Muda Lebih Bahagia
Hal ini berdasarkan sebuah Riset
National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan,
persentase tertinggi orang yang merasa puas dengan sebuah kehidupan
pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20 hingga usia 28 tahun.
Karena darah muda penuh dengan ego dan ambisi, maka pasangan yang menikah di usia muda lebih bahagia.
3. Menikah di Usia Muda Membuat Kalian Lebih Puas dalam Bercinta
Pasangan yang menikah di usia 20-an
cenderung melakukan hubungan seksual, dan lebih sering daripada mereka
yang menikah lebih tua.
Hasil studi Dana Rotz dari Harvard
University pada 2011 menunjukkan bahwa dengan menunda usia menikah empat
tahun terkait dengan penurunan satu kali hubungan seksual dalam
sebulan. Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda dengan
dukungan fisik yang masih prima membuat suami istri lebih menikmati
hubungan mereka.
4. Menikah Muda Membuat Emosi Lebih Terkontrol
Menikah di usia muda terbukti lebih
cepat mendewasakan setiap pasangan. Dan artinya, menikah dan berumah
tangga membuat diri seseorang lebih terkontrol emosinya. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya sebuah ketenangan yang hadir sejalan dengan
adanya pendamping dan tersalurkannya kebutuhan batinnya.
Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan
juga Jeremy Uecker di tahun 2010 juga mendukung hal itu. Karena menurut
hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari
sisi kesehatan dan juga kemampuan mengontrol emosi.
5. Menikah Muda Lebih Mudah Meraih Kesuksesan
Sebagian orang mungkin menunda menikah
dengan alasan mencapai jenjang karir tertentu. Padahal, saat seseorang
telah menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan
ketenangan dan stabilnya emosi, maka ia bisa lebih fokus dalam meniti
karir dan juga beraktifitas apa pun.
Karenanya tidak mengherankan jika
sekarang orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang telah
memutuskan menikah di usia 20-an.
6. Menikah Muda Lebih Baik Untuk Masa Depan Anak-Anak
Lebih baik untuk masa depan anak-anak
ini bukan berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa
saat pensiun. Meski hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan
penting. Namun yang lebih penting lagi, bahwa menikah di usia muda dan
memiliki buah hati di usia muda, saat kamu dan pasangan belum mapan
secara ekonomi berarti kalian dapat mendidik anak-anak secara langsung
merasakan perjuangan kehidupan. Artinya mereka telah mencicipi
perjuangan hidup orang tuanya. Karena jangan sampai anak-anak hanya tahu
hidup enak tanpa merasakan hidup adalah sebuah perjuangan.
Nah, dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para syabab untuk menikah.“Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR Bukhari)
8. Sedekah
Ini mah gak usah ditanya lagi faedahnya.
Segala masalah tuntas dengan sedekah yang ikhlas. Dengan sedekah, semua
hajat bakal terkabul karena sebab do’a orang yang kita beri sedekah
tersebut.
9. Istikharah
Berdoalah, Ya Allah, jika dia baik bagi
agamaku, duniaku, akhiratku, tolong dekatkan hamba dg cara-Mu. Jika
tidak, jauhkanlah ia, jangan biarkan hamba terlampau berharap kepadanya.
10. Jangan malu minta bantu
Comblang itu halal, asal dg cara benar. Khadijah mendekati Muhammad saja dengan perantara Maisaroh kan? Lalu dimana salahnya minta dicomblangi, siapa tau jodoh #eeeh
11. Tetaplah terhormat di masa penantian
Jomblo itu bukan aib. Jangan terpancing
teman2mu yang mengisi penantian dengan cara tak halal. Berpacaran sama
saja melakukan zina dan maksiat yang akan menyebabkan jodoh terbaik
sukar untuk datang.
12. Tawakkal
Percayalah bahwa kalau memang jodoh
nggak akan kemana. Kalo udah doa, udah usaha, ya udah, serahkan hasilnya
pada Allah. Intinya harus yakin, kalau gak yakin gimana Allah mau
ngasihnya?
13. Jarang ada berlian di tempat sampah
Jemput jodoh baik di tempat baik-baik. Karena orang baik, lebih kerasan tinggal di komunitas yang baik. Tak mungkin orang baik akan berada ditempat yang tak baik karena itu tak sesuai dengan dia.
14. Minta doa dari banyak orang
Para sahabat, orang shalih, keluarga.
Jangan malu. Kita tak tahu, dari doa yg mana pengabulan Tuhan itu
datang. Makin banyak yang mendo’akan makin cepat terkabul in shaa Allah.
4. Setelah kamu menemukan dengan siapa
kamu akan berta’aruf, lakukanlah ta’aruf dengannya, tapi ingat
batasan-batasannya. Karena banyak sekali yang melakukan pacaran berkedok
ta’aruf ataupun TTM (ta’aruf tapi mesra), hal ini jelas salah. Yang
perlu kamu perhatikan adalah rambu-rambu ta’aruf. Ta’aruf harus dengan
perantara ya, minta saudaramu atau temanmu untuk menjadi perantaramu,
karena jika kalian melakukannya sendiri, setan akan mudah merayu kalian.
Kamu bisa pelajari banyak hal tentang proses ta’aruf melalui
Kamu bisa pelajari banyak hal tentang proses ta’aruf melalui
5 Langkah Melakukan Ta’aruf Dengan Hasil Terbaik
Sekarang bukan jamannya lagi pacaran,
PHP-an, putus, dan galau-galauan lagi. Karena ini saatnya Ta’aruf,
menjalani proses penjajakan dengan tujuan utamanya adalah pernikahan.
Setelah sebelumnya kita membahas menganai alasan kenapa kini saatnya
kita untuk Ta’aruf, maka di artikel ini kita akan membahas lebih dalam
mengenai Ta’aruf. Seperti kita tahu bahwa proses Ta’aruf bukanlah proses
yang akan dilakukan dalam waktu yang lama, melainkan proses penjajakan
yang singkat, namun hasilnya maksimal. Mau tahu apa saja tahapannya kan,
mari kita simak bersama 5 langkah melakukan Ta’aruf dengan hasil
terbaik.
1. Persiapan Diri Sebaik Mungkin
Ta’aruf bukanlah proses yang main-main
lagi, karena tujuannya sudah jelas, yakni pernikahan dan membangun
keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah. Karena itulah, persiapkan
dirimu sebaik mungkin saat kamu memutuskan untuk berta’aruf. Saat kamu
memutuskan untuk melakukan Ta’aruf, maka bersiaplah sebagai calon
pengantin, baik itu suami atau istri.
Kesiapan itu meliputi kesiapan mental,
ilmu, finansial, psikologis dirimu dengan sebaik-baiknya. Tak ada
salahnya juga kamu memperbanyak menghadiri seminar dan kelas pranikah
yang akan sangat bermanfaat untuk dirimu dan pasanganmu kelak.
2. Persiapan Orang Tua Juga Penting Untuk Dilakukan
Ingatlah bahwa pernikahan itu bukan
hanya tentang kalian berdua, tetapi juga penyatuan dua buah keluarga
besar dan yang paling utama kamu harus dapat meyakinkan orang tuamu
bahwa kamu akan menjalani Ta’aruf, dan jangan lupa meminta restu
darinya.
Bahkan kalau boleh kamu malah bisa
meminta bantuan orang tuamu untuk menentukan calon pasangan, tapi ingat
kalua ini bukan perjodohan. Dan orang tua tidak akan memaksamu dengan
pilihan mereka, hanya membantu memilihkan saja. Karena ajika orang tua
sudah memberikan restu, kemungkinan untuk berhasil menemukan jodoh
terbaik ini akan sangat besar peluangnya.
3. Buat Proposal Ta’aruf Sebaik Mungkin
Pembuatan proposal atau resume dalam
prosesi Ta’aruf ini akan sangat penting dilakukan, karena itu akan
menjadi panduan untuk kamu dan calon pasanganmu menemukan kecocokan.
Namun sebagai syarat utama, apa yang kamu tulis adalah hal yang
sebenar-benarnya, tidak ada kebohongan, dan semuanya realistis.
4. Temukan Pendamping atau Perantara Ta’aruf Yang Tepat
Prosesi Ta’aruf jelas akan
menghindarkanmu dari zina dan fitnah, karena dalam Ta’aruf ini ada yang
namanya perantara, dimana ia akan menyampaikan informasi yang dibutuhkan
dan perlu diketahui oleh dua belah pihak. Dan hanya melalui perantara
itu lah pasangan Ta’aruf akan mendapatkan informasi satu sama lain.
Biasanya yang menjadi perantara adalah guru ngaji atau guru spiritual
dari salah satu pihak, dan dia bisa bertindak secara objektif dan juga
jujur.
5. Observasi Mendalam Sebelum Ta’aruf
Observasi pra-ta’aruf ini sangat penting
untuk dilakukan, karena akan berfungsi untuk menggali
sebanyak-banyaknya informasi penting mengenai sosok yang sekiranya cocok
dengan kriteria yang kamu dan juga orang tuamu. Setidaknya Ta’aruf
bukanlah “beli kucing dalam karung”, jadi jangan sampai menyesal
kemudian hari.
Dan perlu kamu tahu bahwa menemukan dia
yang terbaik bisa melalui berbagai cara, dan jika memang kamu sudah
mantap dengan pilihanmu, kamu bisa langsung memberitahu pada perantara
yang kamu percaya.
7 Hal Penting Tentang Biodata Untuk Kamu Yang Akan Melakukan Ta’aruf
Ta’aruf, salah satu prosesi yang
dianjurkan dalam Islam. Sebagai salah satu tahap sebelum menikah, karena
di dalam Islam tidak dianjurkan untuk berpacaran. Nah, jika kamu
berniat untuk melakukan Ta’aruf, maka ada baiknya kamu tahu dan mengerti
beberapa hal berikut ini seputar biodata saat hendak melakukan Ta’aruf.
Yups, ini memang salah satu metode atau
cara bagi seseorang yang akan melakukan Ta’aruf, mereka harus membuat
sebuah proposal atau biodata diri mereka, layaknya orang yang akan
melamar pekerjaan, kamu juga harus mempu meyakinkan targetmu agar mau
ber-ta’aruf denganmu. Berikut ini ada 7 Hal Penting Tentang Biodata
Untuk Kamu Yang Akan Melakukan Ta’aruf:
1. Apa Sih Manfaat Proposal Biodata Ta’aruf Itu?
Nah, sebelum kamu membuat biodata untuk
Ta’aruf, sebaiknya kamu tahu dulu apa itu biodata atau proposal Ta’aruf
ini, agar bisa membuatnya dengan baik dan benar.
Pada dasarnya bioadata atau proposal
Ta’aruf ini adalah media atau informasi awal untuk menembak targetmu,
apakah ia mau melakukan Ta’aruf denganmu atau tidak ini tergantung pada
proposal yang kamu buat. Tapi ingat ya, proposal disini tak seperti
proposal tugas kuliahmu yang isinya lebih banyak copy paste ketimbang
tulisan aslimu.
Karena disini kamu harus mendeskripsikan
dirimu dengan baik, benar, lengkap, dan tanpa manipulasi. Buatlah
targetmu bisa memyangkan dirimu dengan sebenar-benarnya seolah kalian
berdua berkenalan secara langsung saat itu. Karen ajika target kamu itu
sudah merasa tidak cocok sedari awal dia membaca profilmu, maka gagallah
sudah proses awal Ta’aruf ini.
2. Mediator atau Perantara Proses Tukar Menukar Biodata
Ini penting, agar lebih terjaga
kerahasiaannya, maka proses tukar menukar biodata calon pasangan Ta’aruf
harus memiliki seorang mediator atau perantara. Ada banyak yang bisa
menjadi mediator ini, bisa saudara, orang tua, guru spiritual, atau
ustadz keluarga yang ditunjuk oleh keluarga.
3. Ada Formatnya loh Biodata Ta’aruf itu
Jika kamu masih bingung bagaimana
membuat profil dan biodata dirimu karena kamu memang tidak suka menulis,
maka kamu bisa mencari referensi di internet yang saat ini sangat
banyak beredar. Ada beberapa format penulisan biodata Ta’aruf yang
disediakan oleh situs-situs islami.
4. Belum Perlu Menyampaikan Hal-Hal Pribadi Dalam Biodata
Meskipun dalam penulisan biodata Ta’aruf
ini sangat dituntut kejujurannya, tetapi kamu harus tahu bahwa belum
saatnya menyampaikan hal-hal pribadi. Jadi masih ada batasannya. Bahkan
kamu juga belum wajib mencantumkan nama aslimu, bisa menggunakan nama
panggilan saja dulu atau bahkan inisial. Untuk alamat dan kontak pribadi
juga jangan dituliskan terlebih dahulu, karena ini juga untuk menjaga
kerahasiaan, dan untuk menghindari pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab yang bisa saja menyalahgunakan informasi yang kamu
berikan. Selain itu juga untuk menghindari komunikasi pribadi yang
mungkin dilakukan, karena jika begitu hasilnya akan melenceng dan bukan
lagi Ta’aruf. Jadi data pribadi itu hanya wajib diketahui oleh mediator.
5. Siapa Yang Boleh Tahu Isi Biodata Lebih Dulu? Pria atau Wanita?
Dengan menerapkan dan melakukan segala
pertimbangan, akhirnya diputuskan bahwa yang diberitahu terlebih dahulu
biodata calon pasangan Ta’aruf adalah pihak Pria terlebih dahulu, tetapi
tanpa sepengetahuan pihak wanita. Baru setelah pihak pria setuju, maka
giliran pihak wanita yang diberitahu biodata pria yang akan menjadi
calon pasangan Ta’arufnya. Hal ini dilakukan semata-mata karena pria
dianggap bisa lebih tegar jika mengalami penolakan, berbeda dengan
wanita yang tak jarang sedih mendalam.
6. Banyak Request Biodata Ta’aruf
Tahukah kamu bahwa beberapa ustadz yang
sudah sering menjadi mediator dalam prosesi Ta’aruf, biasanya akan
mendapat banyak kiriman biodata untuk mengikuti proses Ta’aruf. Jadi,
bersabarlah dengan jodohmu, karena mediator akan membantumu menemukan
pujaan hati dan cinta sejatimu. Namun jika kamu sudah memiliki target
sasaran untuk diajak Ta’aruf, ada baiknya kamu juga memberitahu
mediatormu, agar proses bisa dilakukan lebih cepat.
7. Jika Biodata Cocok, Maka Tunggu Apalagi, Ayo Lanjutkan!
Jika pada tahap pertukaran biodata ini
kamu dan pasangan Ta’aruf mu sudah cocok, maka tunggu apa lagi. Kalian
bisa melanjutkan untuk memasuki tahap Ta’aruf yang sebenarnya, ikuti
prosesnya dengan serius dan mantap, karena proses Ta’aruf bukanlah
proses main-main, melainkan proses pra nikah yang akan mengantarkanmu
pada tahap kehidupan selanjutnya.
5. Semoga kamu segera bertemu dengan jodohmu
Semoga jawabannya bisa membantu.
Sumber:www.arrahman.id